Sumbar-Eranusanews. Seperti diberitakan sebelumnya, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumatera Barat (BEM-SB) bakal melanjutkan aksi terkait kenaikan BBM Bersubsidi.Koordinator Lapangan (Korlap) BEM-SB Yodra mengatakan, aksi dilakukan pada Rabu (7/9/2022) pukul 13.00 WIB. Aksi dilakukan di Depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar.
Pada hari kemaren selasa 6 september 2022 Massa mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) melakukan unjuk rasa di depan kantor gebernur Sumbar.
Seperti yang di katakan Ketua HMI Komisariat IS UNP M. Budiman mengatakan kedatangan massa ke kantor Gubernur Sumbar sebagai aksi kekecewaan masyarakat kepada pemerintah terutama dengan naiknya harga BBM bersubsidi.”Kedatangan kita kali ini dilanda kekecewaan pasalnya kita tidak di temui pejabat yang bisa membuat kewenangan,” ucapnya kepada wartawan.
Ada 8 tuntutan mahasiswa kepada pemerintah.
1. Menurunkan harga BBM menjadi Rp 5000.Aksi Demo Mahasiswa di Gedung DPRD Sumbar Berlanjut, Tuntut Pemerintah Turunkan Harga BBM
2. Untuk menutupi kekurangan dan beban APBN maka pemerintah harus mengurangi gaji para pejabat pemerintahan (presiden, menteri-menteri, DPR, MPR dan Kehakiman) sebesar 30%.
3. Pemerintah harus mengawal lebih ketat distribusi subsidi BBM
4. Untuk memastikan distribusi BBM tepat sasaran pemerintah harus memperbaiki big data dan mempertegas pelaksanaannya.
5. Menurunkan tarif dasar listrik
6. Mengusut mafia migas dalam waktu 1 x 24 jam.
7. menuntut Gubernur Sumatera Barat selaku ketua Forkopimda Sumatera Barat untuk menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah di Sumatera Barat menyatakan sikap menolak atas kenaikan BBM dalam waktu 2 x 24 jam.
8. Dalam rangka memastikan tuntutan ini diproses secara benar, maka kami menuntut Gubernur Sumbar mengutus dan memfasilitasi masa aksi / delegasi ke nasional.