Batam – Ribuan mahasiswa dan buruh melakukan long march dari simpang lampu merah muka kuning menuju gedung DPRD kota Batam pada hari ini, senin (19-09-22).
Aksi ini dikomando oleh aliansi buruh kota Batam bersama dgn aliansi BEM mahasiswa kota Batam.
” kami turun ini karena menilai kebijakan pemerintah menaikkan BBM ditengah kondisi masyarakat yg masih berat hidupnya karena baru pulih dari covid19 ternyata ditambah kesulitan hidup dgn kenaikan BBM yg tinggi ” kata Beta sebagai koordinator aksi pada hari ini.
Tampak dimobil komando perwakilan dari seluruh elemen yg ikut dalam aksi baik dari mahasiswa dan buruh.
” kami menolak keras kenaikan BBM karena jelas jelas menambah penderitaan seluruh rakyat,kami dari BEM mahasiswa kota Batam bergabung dgn buruh berdiri bersama dgn rakyat untuk menolak kebijakan tersebut dan berharap pemerintah merubah kebijakan nya terkait kenaikan BBM ini yg jelas jelas tidak berpihak kepada amanat penderitaan rakyat ” kata Rudi salah satu BEM dari kampus SMB dgn berapi-api.
Ada hal menarik dalam aksi ini ketika rombongan peserta aksi melewati kampus politeknik batam, dimana sang orator dari BEM mahasiswa menyoraki kampus tersebut.
” ayo turun,bela rakyat bersama kami dan buruh. kalian mahasiswa bukan sapi perah”, ucap salah satu anggota BEM yang mengikuti aksi.
Setelah dikonfirmasi ke pihak aliansi BEM mahasiswa yang berbicara seperti itu, hal itu di ungkapkannya dikarenakan adanya intervensi oleh oknum kampus kpd mahasiswa yg ikut aksi akan di DO, ucapnya.
” itu merupakan pelanggaran undang-undang yg mana negara kita ini negara demokrasi dan juga melanggar tri dharma mahasiswa” kata Taufik Hidayat mahasiswa STAI Ibnu Sina.
Ada 3 tuntutan yg dilayangkan buruh dan mahasiswa dalam akai hari ini, 3 tuntutan yg di sampaikan kepada DPRD adalah : Pertama menolak kebijakan kenaikan BBM, Kedua kami minta pemerintah membatalkan UU no 11 tahun 2020 tentang cipta kerja atau omnibuslaw, Dan yang ketiga kami minta pemerintah provinsi meninjau ulang terkait UMP tahun 2021″ tutur Beta sdbagai Koordinator Aksi.
Selanjutnya sekitar satu jam berorasi didepan gedung DPRD, Perwakilan buruh dan mahasiswa dipersilahkan masuk oleh pihak DPRD dan diterima langsung oleh ketua DPRD kota Batam beserta Anggota DPRD lainnya. (Sad)