Batam – Dugaan Yang dilontarkan oleh beberapa media online mengenai Komite Sekolah SMK 8 melakukaan Manipulasi Juknis Pelaksanaan Dana DAK 2022 Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan Perabotannya senilai kurang lebih Rp 4,2 Miliar dijawab langsung oleh Ketua Komite SMK N 8 Kota Batam Saptono, S.H, Kamis (22-09-22).
Saptono mengungkapkan bahwa apa yang dilontarkan oleh media adalah tidak benar. Pengerjaan tersebut dikerjakan langsung oleh Pokmas Komite SMK N 8 dan kita awasi langsung pengerjaannya secara bersama dengan ditunjuknya sebanyak 9 orang sebagai panitia pengerjaan, ucap saptono kepada awak media.
“Kami ada 9 orang Pokmas yang terdiri dari komite. Dan sebelum pengerjaan dimulai, kami juga mengadakan musyawarah bersama ketua RW.05 dan RT dan Tokoh Masyarakat yang ada di lingkungan sekitar” paparnya.
Lanjutnya, Kami juga menyampaikan ke semuanya bahwa akan ada pekerjaan DAK 13 RKB di SMK 8, Jadi bagi warga yang ingin bekerja bisa menghubungi kami untuk pekerjaan tersebut”, ucap saptono yang juga Sekretaris LPM Provinsi Kepri.
“Pekerjaan ini juga diawasi langsung oleh tenaga teknis dari Disdik KRPRI. Jadi, apa yang disangkakan oleh media adalah sesuatu yang tidak benar jika pekerjaan tersebut dikerjakan oleh kontraktor”, tegasnya.
Masih kata saptono, Pada dasarnya kami komite sudah sesuai dengan apa yang menjadi tugas kami terima, terkait adanya dugaan-dugaan dari pihak luar ya silahkan saja karena itu sah sah saja. Yang jelas, pekerjaan tersebut tentu kami akan laksanakan sesuai dengan juklak dan juknis nya dan kami tidak akan asal asalan dalam mengerjakan DAK tersebut. Karena kami juga sebagai penerima manfaat dari pembagunan tersebut untuk masa depan anak anak kami dalam belajar di SMK N 8 Batam yg merupakan sekolah berbasis kesehatan yg satu satunya negeri di Provinsi KEPRI, tuturnya.
Sementara, Herman yang merupakan salah satu komite yang ikut andil dalam pelaksanaan proyek ini juga mengherankan apa yang disampaikan oleh beberapa media.
“Saya bingung dengan statement media yang mengatakan telah melakukan investigasi ke sini. Saya hampir dibilang setiap hari disini memantau dan mengawasi pengerjaan proyek ini, tapi saya tidak pernah bertemu awak media kecuali dari eranusanews.com dan Gardapublik.id yang meminta klarifikasi pemberitaan. Jadi, saya bingung kapan pihak lain melakukan investigasi kesini”, ucapanya.
Sambungnya, kalau awak media mau bertanya tentang detail pengerjaan proyek ini, kita welcome karena sekolah kami belum ada pagar dan pintu gerbang, boleh langsung jumpa kita di SMK 8. Insyaa Allah, nanti kita jabarkan semua mungkin apa yang akan ditanyakan, tutupnya. (RY)