GardaPublik.id, Batam – Warga Batam khususnya di daerah Tanjung Uncang, Perumahan Putra Jaya, lagi dan lagi mengalami krisis air, seolah persoalan Air (SPAM) ini tak kunjung ada habisnya, warga mendesak meminta hak nya untuk mendapatkan air namun tak di gubris oleh Pemenang tender 15 tahun PT. Moya pengelola SPAM Batam. Ujar Sukeri yang merupakan warga Tanjung Uncang. Batam, 30/10/22.
Krisis air yang dialami warga sangat menghambat aktifitas mereka, salah satunya karna tidak dapat mandi untuk beberapa hari, selain menghambat aktifitas kekurangan air juga dapat menyebabkan penyakit kulit, ungkap sukeri.
Suheri menegaskan jika tak kunjung mendapat solusi dari pihak yang terkait, maka jangan salahkan warga untuk menuntut haknya yang tidak terpenuhi selama bertahun-tahun, dengan melakukan aksi demo kepada pihak BP Batam.
Dari aduan warga dan ancaman demo Pernyataan warga tersebut mendapat reaksi cepat dari Manager Air BP Batam Ibrahim Koto, langsung mengunjungi Perumahan Putra Jaya pada hari (Minggu pagi, 30 Oktober 2022).
Mendengar pernyataan kegeraman warga yang akan secepatnya melakukan aksi demo, ibrahim mengatakan ” Kami akan mencarikan solusi yang terbaik untuk warga, dan kami juga akan melakukan pemanggilan kepada pihak Moya supaya dapat mengecek langsung kelapangan, agar kedepannya tidak mati lagi. Tegasnya.
RW Putra Jaya atau biasa di sebut ombak menegaskan bahwa memang sepertinya persoalan ini tidak menemukan titik terangnya, sudah beberapa anggota dewan memperjuangkan tapi tidak ada hasil sama sekali, bahkan sudah sampai RDP juga masih saja tidak mengalir air ke Putra Jaya. Namun tetap jika masih tidak ada solusi dan hasil dari persoalan ini, mau tidak mau kami akan menuntut hak kami dengan melakukan aksi demo. Tegasnya
Pemenang tender SPAM Batam PT. Moya memang sangat lamban menggubris masalah yang di alami warga mengenai air yang tidak mengalir ke kelurahan Tanjung Uncang, padahal air merupakan kebutuhan pokok. Terang ketua RW Putra Jaya.
Juga hadir Lurah Tanjung Uncang, Teungku Akbar, mengatakan “Kelurahan Tanjung Uncang memiliki 24 RW, 117 RT dan sekitar 42 rb penduduk, warga sangat membutuhkan air untuk kebutuhan pokok dan untuk aktifitas lainnya, saya dan warga berharap setelah menyampaikan masalah yang kami hadapi kepada BP dan wali kota Batam, bisa mendatangkan solusi untuk permasalahan ini, kedepan akan sesuai dengan kebutuhan warga”, Ungkapnya.
Arlon veristo, anggota DPRD Kota Batam juga mendatangi Warga yang akan melakukan aksi demo Perumahan Putra Jaya, arlon mengatakan “Tak usah lah demo, saya akan langsung mengajak RW dan RT bertemu dengan Kepala BP Batam untuk mendapatkan solusi terbaik, sebelum Pak Kepala Berangkat Umrah tgl 9 November 2022. Imbuhnya.
Awak media menghubungi Humas PT. Moya, Ginda Alamsyah tanggal 29 oktober 2022 terkait Air dan aksi demo, malah di reject telponnya, namun tanggal 30 Oktober 2022 terus di coba hubungi awak media akhir diangkat. Ginda cuma bertanya ” ada apa bos, gimana mau warga, awak media menyampaikan persoalan air warga, tapi dia mengatakan akan lanjutkan ke manajemen.
Ditempat yang berbeda tepatnya di Perumahan Barelang yang masih daerah Tanjung Uncang warga juga akan melakukan aksi demo karena setiap yang warga keluarkan untuk komplain pihak Moya hanya mengatakan “Silahkan ajukan surat komplen ke nomor pengaduan bagian pelayanan PT. Moya, nanti teknisi akan melihat kelapangan, kata warga yang tak mau di sebut namanya.
Celetup dia, itu hanya omong kosong, alasan saja, faktanya tidak pernah ada solusi mengenai krisis air ini. Kita juga akan melakukan aksi demo supaya hak kita, aspirasi kita tidak didiamkan saja oleh pihak Moya. Tutupnya saat diskusi dengan awak media. AS