Oleh
Ns. Pera Putra Bungsu., M.Kep., Sp.Kep.Kom
Dosen :Universtas Mohammad Natsir Bukittinggi
Para pembaca yang budiman perkenalkan nama saya Pera Putra Bungsu, salah satu pengajar di Universitas Mohammad Natsir Yarsi Bukittinggi di program studi Profesi Ners, salam kenal buat semua. Kesempatan kali ini saya akan mencoba berbagi ilmu kepada pembaca semua tentang manfaat mandi uap bagi kesehatan.
Mandi uap atau yang disebut dengan Sauna atau kalau orang minang mengatakan “Batengeh”, kegiatan ini sudah sangat lama dikenal oleh manusia, salah satunya ketiak zaman Yunani kuno dahulu ini dikutip dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Polii et al., (2016). Saat ini mandi uap sudah banyak kita temui seperti di tempat spa bahkan ada tempat khusus mandi uap dengan harga yang sangat terjangkau.
Pembaca yang budiman, barangkali ada yang mengetahui manfaat mandi uap bagi kesehatan ada yang belum mengetahui, berikut saya mencoba mengulas tentang manfaat mandi uap ini bagi kesehatan. Seperti kita ketahui mandi uap ini dilakukan 10 – 15 menit, selama mandi uap hal yang terjadi perangsangan pengeluaran keringat, melancarkan peredaran darah selanjutnya diyakini mengeluarkan racun pada tubuh (Rengganis, 2017).
Tidak hanya mengulurkan racun saja ada beberapa penelitian yang dilakukan oleh Rhomadona & Primihastuti, (2020) menyatakan bahwa mandi uap ini dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu yang menyusui, hal ini mungkin dapat menjadi rekomendasi pada ibu yang ASI yang kurang lancar bahkan yang tidak ada ASI sama sekali, selanjutnya harus hati-hati bagi yang mengalami tekanan darah tinggi atau penyakit jantung tidak disarankan untuk mandi uap kecuali ada tim kesehatan yang memantau karena Saat pelaksanaan mandi uap maka terjadi peningkatan panas ruangan, sehingga aliran darah akan banyak menuju permukaan kulit dan mengulurkan keringat, jantung akan berkontraksi lebih cepat dari biasanya dan artinya tekanan darah akan meningkat karena jantung bekerja lebih cepat.
Selanjutnya mandi uap sangat cocok dilakukan pada orang yang alergi pada sistem pernafasan atas, seperti batuk, bersin-bersin dan alergi pada pernafasan atas, ini dibuktikan aliran udara yang lancar pada paru tanpa adanya penghalang dibuktikan dengan kurangnya penggunaan otot bantu pernafasan, terapi ini disarankan pada pasien dengan gangguan pernafasan seperti asma (Pandiaraja, 2018). Selanjutnya dapat membantu meningkatkan imun pada pasien Covid 19, kegiatan ini tentu harus dilakukan oleh tim kesehatan dan tempat khusus, ini dapat dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Harini & Ilmiasari, (2021) di rumah sakit RSUD Demang sepulau Raya, penelitian ini membuktikan bahwa pasien akan mengalami Covid 19 sembuh dengan mandi uap dengan rempa-rempah yang telah ditentukan, pasien masuk bilik yang telah dibuat khusus dan mandi uap selama 10 – 15 menit dan menghirup uap yang ada dalam bilik tersebut, pada minggu ke 4 pasien dinyatakan negatif covid 19. Penelitian ini sangat bermanfaat dan kita ucapkan terimakasih kepada Harini & Ilmiasari, (2021) yang telah melakukannya termasuk juga pada peneliti-peneliti yang lain diatas yang penulis jelaskan.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi amal bagi penulis dan peneliti-peneliti yang telah meneliti tentang mandi uap ini, terimakasih atas perhatiannya dan Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.