Gardapublik.id, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan pihaknya berkomitmen mengatasi penyakit ginjal kronis di Indonesia melalui pendekatan pelayanan yang berkesinambungan.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terjadi peningkatan kasus gagal ginjal dari 0,2 pada 2013 menjadi 0,38 pada 2018, dengan rentang usia lebih dari atau sama dengan 15 tahun.
Budi, saat Seminar Virtual terkait Hari Ginjal Sedunia, Kamis (16/3/2023) mengakui jika beban pembiayaan BPJS Kesehatan untuk penyakit ginjal kronis tersebut juga tinggi dari seluruh pembiayaan penyakit katastropik.
“Pada 2022, penyakit ginjal kronis menghabiskan biaya sebesar Rp1,9 triliun. Kemenkes berkomitmen untuk menangani penyakit gagal ginjal melalui pendekatan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan,” kata Budi.
Pendekatan layanan kesehatan antara lain promosi edukasi pencegahan ginjal kronis, deteksi dini, pemeriksaan urinalisis pada penyandang hipertensi dan diabetes, review perbaikan dalam sistem pembiayaan layanan ginjal kronis, serta pemanfaatan teknologi tepat guna untuk mendukung efisiensi layanan.
“Selain itu perlu upaya komitmen dan kerjasama yang kuat untuk pencegahan dan penanganan penyakit ginjal kronis,” kata Menkes.
Pada Hari Ginjal Sedunia 2023 mengusung tema Nasional Ginjal Sehat Untuk Semua: Antisipasi Bencana, Lindungi Kelompok Berisiko.
“Mari bersama kita tingkatkan lagi kesadaran dan kepedulian masyarakat disekitar kita untuk lebih mengetahui resiko ginjal kronis. Sehingga kita mampu menjaga kesehatan ginjal kita,” kata Menkes Budi.(red). Sumber:infopublik.id