Gardapublik.id, Jakarta – Salah satu strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di tengah masa tantangan ekonomi global saat ini adalah dengan transformasi ekonomi. Indonesia telah menunjukkan transformasi ekonomi melalui optimisme pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 sebesar 5,3%, tertinggi dalam dekade terakhir.
“Optimisme ini juga didukung oleh implementasi kebijakan nasional salah satunya pemberlakuan Undang-Undang Cipta Kerja yang menyederhanakan prosedur regulasi kemudahan berusaha, penerapan perizinan berbasis risiko, implementasi sistem perizinan ssaha dengan pendekatan berbasis risiko dengan sistem Online Single Submission dan lainnya,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ali Murtopo Simbolon dalam forum diskusi Hannover Messe 2023 bertema Strengthening Manufacturing Ecosystem by Accelerating Industry 4.0 yang diselenggarakan pada Selasa (18/4) waktu Hannover.
Ia melanjutkan, peta jalan Making Indonesia 4.0 juga memberikan peluang bagi revitalisasi industri manufaktur Indonesia untuk menjadi satu dari sepuluh negara ekonomi terbesar di dunia. Hal ini ditempuh melalui pengembangan tujuh industri prioritas, yaitu makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, kimia, farmasi, dan alat kesehatan. Ketujuh sektor prioritas ini berkontribusi sebesar 70% terhadap PDB industri nasional, 65% terhadap ekspor industri, dan 60% terhadap penyerapan tenaga kerja industri.
Dalam forum yang sama, Direktur Bisnis Digital PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Muhamad Fajrin Rasyid menyampaikan bahwa pada periode 2020-2030, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan bergerak sekitar 1,5 kali lipat menjadi USD1,6 triliun. Bahkan, jika mengacu pada Indonesia Digital Economic (IDE), dapat tumbuh delapan kali lipat pada tahun 2030. Terkait peluang ini, Telkom berpartisipasi dalam pengembangan ekomomi nasional melalui ekonomi digital.
Saat ini, Telkom memiliki lebih dari 170.000 jaringan serat optik, atau lebih dari empat kali keliling bumi, lebih dari 200.000 BTS, lebih dari 30.000 tower, dan memiliki lebih dari 30 pusat data di seluruh Indonesia. “Upaya Telkom dalam menghadapi era ekonomi digital antara lain memperbaiki konvergensi seluler, mengembangkan serat infraco, membangun DC Co (perusahaan data), mengembangkan B2B Digital IT, mendirikan Service Co, dan juga mendirikan DigiCo. Keseluruhan program tersebut telah mendukung upaya digitalisasi bangsa khususnya dalam inkubasi IKM, aplikasi digital seperti PeduliLindungi, OSS, GovTechEdu, dan kolaborasi digital lainnya,” jelasnya.
Terkait akselerasi industri 4.0 di perusahaan manufaktur, Direktur PT Akebono Brake Astra Indonesia Daniel Suryananta menyampaikan pihaknya telah melakukan empat leveling implementasi Industri 4.0. Pada tahun 2026, implementasi Industri 4.0 ditargetkan mencapai level 4, yaitu smart manufacturing. PT Akebono Brake Astra Indonesia adalah perusahaan patungan Indonesia-Jepang yang memproduksi block-brick untuk komponen otomotif terbesar di Indonesia, khususnya kampas rem dan pedal.
Akebono sebagai satu contoh perusahaan yang telah menerapkan digitalisasi produksi dan industri 4.0 memiliki peta digitalisasi, dimulai dari penerimaan pesanan dari pelanggan, pembelian bahan dari pemasok, hingga penerbitan invoice ke pelanggan. “Akebono telah mengkoversi semua perangkat menjadi digital dan mencadangkan pengukuran data. Hal ini menunjukkan bahwa industri Indonesia siap dalam implementasi era ekonomi digital,” ujar Daniel.
Dari pelaku bisnis digital internasional, Senior Director Factory Automation Sales Asia-Pacific, Siemens AG Factory Sascha Maennl menyampaikan, pada hakikatnya perusahaan telah mengimplementasikan proses revolusi industri sejak pertama kali berdiri. Siemens menilai bahwa pengembangan transformasi digital membutuhkan fokus pada tiga aspek, yaitu manusia, proses, dan teknologi. Selain itu, Siemens kini menjalankan tiga lini bisnis, meliputi akselerasi pabrik, kerangka solusi, dan teknologi pengukuran. “Saat ini, Siemens tengah mengembangkan teknologi mesin Printed Circuit Board (PCB) cutting dengan pengembangan algoritma berbasis artificial intelligence yang dapat dikembangkan oleh pengguna yang berasal dari skala industri,” jelasnya.
Konferensi yang diselenggarakan dalam rangkaian agenda Hannover Messe 2023 merupakan kolaborasi antara Pemerintah RI dengan BUMN, lembaga otorita, asosiasi, industri nasional dan multinasional, serta lembaga internasional. Selain mengangkat topik ini, terdapat pula lima tema konferensi lainnya, yaitu Investing in The New National Capital City, Investing in The Manufacturing Sector, Electric Vehicle Ecosystem, Sustainability & Carbon Neutrality, dan Investing Human Capital for Industrial Competitiveness. Konferensi diselenggarakan mulai 18 – 20 April 2023 di Hall 2 Paviliun Indonesia dan dapat diikuti melalui kanal YouTube – Indonesia Hannover Messe. (red)