30.4 C
Indonesia
Jum, 13 September 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

30.4 C
Indonesia
Jumat, 13 September 2024 | 15:31:12 GMT+0700

    Konferensi Tingkat Menteri WTO Beri Hasil Positif Atasi Tantangan Global

    spot_img

    Gardapublik.id, Jakarta – Ketua Bdan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon menghadiri Sidang the 51st Steering Committee of the Parliamentary Conference on the World Trade Organization (PC-WTO) di Gedung Parlemen Eropa, Brussels- Belgia.

    Pada kesempatan tersebut, Fadli yang juga bertindak selaku co-Chair menyampaikan bahwa Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-12 (MC12) telah memberikan beberapa hasil positif untuk mengatasi tantangan global yang kompleks saat ini dan di masa depan. Terlebih lagi, untuk menempatkan yang paling sensitif pada ekonomi global.

    “Di antaranya instrumen kesepakatan tentang subsidi perikanan menekankan komitmen untuk mencapai perikanan laut yang berkelanjutan, meskipun kita masih jauh dari memenuhi mandat Sustainable Development Goals (SDGs) 14.6 dalam hal melarang bentuk-bentuk subsidi perikanan tertentu, yang berkontribusi terhadap kelebihan kapasitas dan penangkapan ikan berlebih, dan memberikan perlakuan khusus dan berbeda yang efektif untuk negara-negara berkembang dan terbelakang,” kata Fadli melalui keterangan tertulisnya, Senin (1/5/2023).

    Baca juga  Berikut Rincian Kerugian Indonesia Akibat Kebakaran Bromo

    Menanggapi pandemi saat ini dan yang akan datang, konferensi ini ditambahkannya menandai tonggak penting dalam upaya berkelanjutan komunitas internasional untuk meningkatkan pasokan dan kapasitas produksi vaksin dan barang medis lainnya, serta untuk meningkatkan kerja sama antara negara maju dan negara berkembang.

    Fadli Zon juga menyatakan, dirinya menyambut baik dokumen MC12 yang menggarisbawahi pentingnya reformasi WTO. Juga memastikan bahwa WTO mampu menjawab tantangan yang dihadapi sistem perdagangan multilateral.

    “Ke depan, untuk memastikan persiapan yang produktif dari Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-13 (MC13), Parlemen di tingkat nasional, harus membangun sinergi dengan pemerintah untuk membahas isi kesepakatan yang disepakati, dan tentang ratifikasi instrumen yang disepakati dalam MC12. Dan melalui diplomasi parlemen, juga harus bekerja sama untuk mendorong pemerintah mencapai kesepakatan, terutama dalam memperluas pengabaian kekayaan intelektual untuk diagnosis dan terapi COVID-19,” harap Anggota Komisi I DPR RI ini.

    Baca juga  Satgas TPPO Tetapkan 901 Tersangka Kasus Perdagangan Orang

    Menurutnya, dorongan yang kuat dalam menyelesaikan masalah negosiasi pertanian harus tidak dapat dibantah, terutama solusi permanen pada stok publik untuk tujuan ketahanan pangan (PSH) dan MC13 harus menjadi momentum dalam hal itu.

    “Parlemen harus lebih memajukan dan mendorong kerja sama yang setara, saling menghormati dan saling menguntungkan, khususnya antara negara maju dan negara berkembang, dalam semua aspek,” jelas Fadli.

    Lebih lanjut, ia pun mendorong kebijakan negara-negara, khususnya negara-negara maju untuk sejalan dengan norma-norma yang disepakati secara internasional, termasuk prinsip tanggung jawab bersama tetapi berbeda dan kemampuan masing-masing; dan mempertimbangkan pilar-pilar sosial, ekonomi dan lingkungan dari pembangunan berkelanjutan dalam proses perumusan kebijakan dan pelaksanaannya.

    “Sangat penting untuk menahan diri dan berhenti memaksakan tindakan yang dapat memperburuk kondisi sosial ekonomi negara-negara berkembang yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan konflik yang terjadi di dunia saat ini, serta yang menyebabkan kemunduran ke arah yang positif. kemajuan MC12 dan persiapan MC13,” sambungnya.

    Baca juga  CAMAT Se DHARMASRAYA Sepakat Sukseskan Lomba Kebersihan

    Hal ini mencakup kebijakan dan regulasi sepihak yang anti-pembangunan, berfungsi sebagai kedok proteksionisme, dan menciptakan hambatan bagi negara-negara berkembang untuk mengekspor produk dan komoditas mereka.

    Ditambahkannya, karena dunia saat ini sedang menghadapi tantangan sosio-ekonomi, Indonesia sangat prihatin dengan usulan regulasi dari Uni Eropa, termasuk Produk/Komoditas Bebas Deforestasi (DFC) yang berisi uji tuntas wajib terhadap produk yang dianggap menjadi pemicu utama deforestasi atau degradasi lahan.

    “Untuk tujuan ini, saya berpandangan bahwa mencapai pertumbuhan sosio-ekonomi yang inklusif di negara-negara berkembang dan terbelakang, juga harus menjadi prioritas dan bagian dari hasil MC13,” tutupnya. sum:infopublik

    spot_img

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Berita Terpopuler

    Pendidikan Antikorupsi Perkuat Karakter dan Integritas

    Gardapublik.id, Jakarta - Penguatan karakter melalui Pendidikan Antikorupsi (PAK) menjadi salah satu strategi yang ditujukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bagi masyarakat. Harapannya, melalui karakter...

    Menjelang Pilkada Serentak 2024, Mulai Bermunculan Nama-nama Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Inhil

    Gardapublik id.Inhil_Riau. Hajatan Pileg dan Pilpres 2024 telah usai, para Calon DPD, DPR RI, Provinsi dan Kabupaten/Kota juga Pemenang Pilpres telah di umumkan oleh...

    Konsumsi Tape Saat Sedang Menstruasi Dapat Mengurangi Rasa Nyeri Perut, Simak Penjelasannya!

    Gardapublik.id - Makanan fermentasi adalah santapan yang diolah dengan penambahan ragi atau bakteri khusus. Proses ini membuat makanan mengalami perubahan, baik dari bentuk, aroma, maupun...

    Kembali, Masyarakat Kateman Swadaya Perbaiki Jalan

    Gardapublik.id.Inhil_Riau.Kepedulian Masyarakat Kateman khususnya Tagaraja terhadap kondisi jalan patut di acungi jempol,hampir merata Jalan-jalan utama di Ibukota Kecamatan Kateman itu yang rusak di perbaiki...

    Olahraga yang bisa dilakukan pada saat puasa

    Gardapublik.id, Selama puasa, beberapa jenis olahraga yang ringan dan tidak terlalu membebani tubuh bisa menjadi pilihan yang baik. Berikut beberapa contoh: Jalan Santai: Berjalan...

    Bertekad Bangun Inhil, Mantan Camat Daftar Calon Bupati

    Gardapublik.id.Inhil_Riau. Keseriusan dan tekad untuk berbuat dan Membangun Inhil itu beliau buktikan dengan mendaftar pada 4 Partai Politik pada Senin, 29 April 2024. Pensiunan ASN...
    Berita terbaru
    Berita Terkait