Gardapublik.id, Dharmasraya – Tingginya curah hujan dan angin kencang kemarin sore, Sabtu, (6/5/2023), menyebabkan melubernya air ke dalam Masjid Agung Dharmasraya dan membuat terganggunya proses ibadah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU), Junaidi Yunus, melalui Sekretaris, Herdi Mulya Wibowo, mengaku pihaknya telah melakukan pemeriksaan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
“Setelah kami periksa, ditemukan sampah sisa perawatan rutin atap yang tidak dilakukan dengan baik dan bersih oleh rekanan, menyebabkan tersumbatnya saluran air dari atap gedung. Air limpahan dari lipslang tersebut meluber ke mana-mana, termasuk ke dalam bangunan mesjid,” terang Herdi, Minggu (7/5/2023)
Oleh sebab itu, Herdi membantah bahwa melubernya air hujan ke dalam bangunan mesjid karena terjadi kerusakan bangunan, akan tetapi terjadi kealpaan rekanan saat melakukan perawatan rutin atap pada Ramadhan lalu.
Herdi-pun mengaku heran mengapa air hujan kali ini dapat masuk ke dalam bangunan.
Padahal pengerjaan atap bangunan merupakan salah satu bagian dari pengerjaan awal. Sehingga sejak dibangun tahun 2018, sudah teruji dan tidak pernah ada kejadian serupa.
Herdi memastikan, pengerjaan bangunan Masjid Agung sudah sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan. Bahkan untuk atap mesjid masih bergaransi selama lima tahun, yang apabila benar ada kerusakan masih menjadi tanggungjawab rekanan.
“Untuk saat ini kita sudah melakukan pembersihan saluran buang dari berbagai macam kotoran sampah yang menyumbat. Kami berharap tidak ada lagi kejadian serupa yang menyebabkan terganggunya proses peribadatan di Masjid Agung,” tuturnya.
Atas kelalaian rekanan dalam perawatan atap tersebut, Herdi mengaku akan mengajukan komplain ke pihak penyedia agar kejadian serupa tidak terjadi lagi ke depan. Karena menurutnya hal ini merupakan komitmen akuntabilitas Dinas Pekerjaan Umum dalam melakukan pengawasan.
“Ke depan kita akan memperkuat pengawasan itu, terutama soal perawatan atap ini. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi nantinya,” tukuknya. (*)