Gardapublik.id, Jakarta – Kanker sebagai penyakit penyebab kematian nomor satu di Indonesia perlu mendapat perhatian khusus. Kemenkes memprioritaskan layanan kanker melalui program promotif dan preventif.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi mengatakan terutama pada skrining dan deteksi dini. Hal tersebut disampaikannya dalam Opening Speech Siloam Oncology Summit 2023 di Jakarta pada Jumat (19/5/2023).
Layanan kanker merupakan prioritas dalam Transformasi sistem kesehatan di Indonesia. Salah satunya dengan memaksimalkan ketersediaan layanan kanker di 514 Kabupaten/Kota di Indonesia.
“Masing-masing pilar transformasi kesehatan memiliki sekitar 10-15 program, sehingga total kita punya kurang lebih 100 program dan salah satu prioritasnya adalah layanan kanker,” ujar Menkes Budi melalui keterangan resminya Senin (22/5/2023)
Saat ini, kata Menkes Budi sistem kesehatan di Indonesia lebih mengarah pada upaya-upaya pencegahan daripada pengobatan.
Kemenkes melalui skema Jaminan Kesehatan Nasional menjamin pembiayaan gratis untuk skrining 14 jenis penyakit di Puskesmas, salah satu di antaranya program layanan skrining kanker.
“Wujud implementasi transformasi layanan primer yakni melalui BPJS yang saat ini tengah mengalokasikan Rp9 triliun untuk pembiayaan layanan skrining yang di dalamnya termasuk untuk kanker,” kata Menkes Budi.
Lanjutnya, Kemenkes pada 2023 tengah menyiapkan 10 ribu mesin ultrasound yang akan dibagikan ke seluruh Puskesmas di 514 Kabupaten/Kota di Indonesia guna mencapai target deteksi dini penyakit kanker payudara.
Kemudian program pemberian vaksinasi HPV secara gratis diberikan guna mencegah angka pengidap kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita. Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD.
Menkes Budi mengatakn vaksin HPV akan diberikan pada 2023 secara merata di 34 Provinsi di Indonesia. Kemenkes juga tengah menyiapkan program percontohan untuk pemeriksaan kanker serviks menggunakan metode HPV DNA Test.
Saat ini HPV DNA test dilakukan di lima kota di Provinsi DKI Jakarta, yaitu Jakarta pusat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
“Hal ini kita dilakukan karena kedepannya akan ada tambahan program pengembangan metode Genome Sequencing di 38 Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Indonesia,” kata Menkes Budi.
Sumber : InfoPublik