Gardapublik.id, Batam – Batam tengah mempercepat pembangunan rumah baru untuk warga yang terdampak proyek Rempang Eco City di Tanjung Banon, Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Target untuk tahap pertama adalah menyelesaikan pengerjaan rumah pada September 2024. Setiap rumah dibangun dengan tipe 45 di atas lahan seluas 500 m².
“Kami mengintensifkan pembangunan ini agar warga Rempang yang telah berpindah ke hunian sementara dapat segera menempati rumah baru dan memulai kehidupan yang lebih baik,” ujar Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, pada Sabtu (24/8/2024).
Tuty menjelaskan bahwa selama masa transisi di hunian sementara, setiap keluarga akan menerima bantuan sebesar Rp 1,2 juta per orang per bulan, serta biaya sewa rumah sebesar Rp 1,2 juta.
“Meskipun masyarakat memilih tinggal di tempat saudara atau di luar hunian yang telah disediakan, uang sewa ini tetap diberikan setiap bulannya,” tambah Tuty.
“Bantuan biaya hidup ini akan terus diberikan hingga rumah permanen warga Rempang yang terdampak selesai dibangun,” tambahnya.
Ia juga menambahkan bahwa lokasi hunian baru ini akan dinamai “Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City,” yang diharapkan menjadi contoh kampung nelayan modern dan maju di Indonesia.
Di Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City, nantinya akan tersedia berbagai fasilitas pendidikan lengkap (SD, SMP, hingga SMA), pusat layanan kesehatan, lapangan olahraga, dan fasilitas sosial.
Selain itu, akan dibangun fasilitas ibadah (masjid dan gereja), tempat pemakaman umum yang tertata, serta dermaga untuk kapal-kapal nelayan dan terminal transportasi.
“BP Batam, bersama pemerintah kota dan provinsi, berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat yang kita cintai,” seru Tuty.