Gardapublik.id – Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dilaporkan menginginkan perang regional yang lebih luas dan memperkeras sikapnya terkait kesepakatan sandera, menurut pejabat AS yang diwawancarai oleh New York Times pada hari Sabtu. Para pejabat AS menyatakan bahwa sikap Sinwar telah “keras dalam beberapa minggu terakhir,” dan mereka percaya bahwa Hamas saat ini tidak berniat mencapai kesepakatan sandera dengan Israel. Hal ini menunjukkan bahwa Hamas tidak menunjukkan keinginan untuk melanjutkan pembicaraan dalam beberapa waktu terakhir.
Sumber intelijen AS mengungkapkan bahwa Sinwar merasa tidak akan selamat dari perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, yang telah menghambat pembicaraan untuk mengamankan dan menyelesaikan kesepakatan sandera. Sinwar percaya bahwa perang regional yang lebih besar yang memberikan tekanan lebih pada Israel akan memaksa IDF (Pasukan Pertahanan Israel) untuk membatasi operasinya di Jalur Gaza. Namun, laporan menyebutkan bahwa tindakan ini bisa jadi merupakan kesalahan perhitungan dari Sinwar.
Dalam konteks ini, pihak AS menyatakan bahwa mereka juga sedang mencari cara untuk memburu Sinwar. Laporan-laporan awal oleh media Israel dan global bahkan mempertanyakan apakah Sinwar masih hidup, namun pejabat menyebutkan bahwa rumor tersebut belum dapat dikonfirmasi. Komunikasi antara Sinwar dan Hamas telah berkurang drastis, membuat situasi semakin tidak jelas.
Sumber: jpost.com