Gardapublik.id, Jakarta – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, bersama Iriana Joko Widodo, meninggalkan Istana Negara untuk terakhir kalinya pada Minggu (20/10/2024), setelah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI ke-8.
Dengan langkah penuh makna, Jokowi dan Iriana menaiki pesawat TNI yang telah disiapkan untuk membawa mereka kembali ke Solo, kampung halaman yang telah lama mereka tinggalkan demi menjalankan tugas sebagai pemimpin negara.
Momen perpisahan ini menyisakan suasana haru yang mendalam. Para staf Istana, yang setia mendampingi perjalanan Jokowi selama dua periode, berdiri memberi salam terakhir. Beberapa di antara mereka tak kuasa menahan air mata.
Setelah sepuluh tahun memimpin Indonesia melewati berbagai tantangan besar—mulai dari pembangunan infrastruktur monumental hingga mengarahkan negara melalui badai pandemi—Jokowi kini kembali sebagai rakyat biasa. Namun, jejak kepemimpinannya akan terus terpatri dalam sejarah bangsa.
Setibanya di Solo, rombongan TNI-Polri yang dipimpin oleh Panglima TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang turut mengantarkan dari Istana Negara, siap mengawal kepulangan mereka hingga ke kediaman pribadi.
Jalan-jalan di Solo dengan semangat menyambut Jokowi dengan kehangatan yang luar biasa. Warga yang berkumpul di sepanjang rute tampak antusias, melambaikan tangan dan menyapa mantan presiden mereka dengan penuh rasa bangga dan hormat.
Kepulangan Jokowi bukan hanya sekadar kembali ke rumah, tetapi juga menjadi simbol akhir dari sebuah era. Warga Solo, yang melihat putra daerah mereka berhasil memimpin Indonesia dengan dedikasi tinggi, merasakan kebanggaan bercampur kesedihan.
Langkah Jokowi, meski terlihat tenang dan penuh keyakinan, menyiratkan kedalaman emosi.
Perjuangan selama 10 tahun sebagai presiden kini telah berakhir, dan ia kembali ke kehidupannya sebagai warga biasa—meskipun warisan kepemimpinannya akan terus dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia.
Saat pintu rumah terbuka dan Jokowi melangkah masuk, jelas bahwa perjalanan panjang ini telah selesai. Namun, kenangan dan pengabdiannya akan terus hidup dalam ingatan bangsa, menjadi inspirasi bagi generasi penerus.
Kepulangannya bukan hanya menyentuh hati mereka yang menyaksikan, tetapi juga menegaskan bahwa seorang pemimpin sejati selalu pulang dengan rasa bangga setelah memberikan yang terbaik untuk negaranya.
Terima kasih banyak Pak Presiden
Ali Islami
