Gardapublik.id, Batam – Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menerima kunjungan dari Badan Musyawarah DPRD Jawa Timur pada Selasa pagi, 21 Januari 2025.
Kunjungan ini dihadiri oleh 13 anggota Badan Musyawarah DPRD Jawa Timur yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi B, Husni Mubarok (Fraksi Partai Gerindra). Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari pengelolaan Batam yang dinilai sangat progresif dalam hal investasi dan teknologi.
Kedatangan mereka disambut oleh Kabiro Humas, Promosi dan Protokol, Ariastuti Sirait, bersama Direktur PTSP, Harlas Buana, serta Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Surya Kurniawan Suhairi, dan pejabat eselon III dan IV terkait.
“Kami ingin menggali dan belajar dari pengelolaan Batam yang luar biasa, sehingga Batam bisa menjadi kota yang sangat progresif dan signifikan. Kami ingin melihat bagaimana investasi yang berkembang di sini bisa bersinergi dengan budaya lokal dan menyerap tenaga kerja,” ujar Husni Mubarok dalam sambutannya.
Ariastuti Sirait menyambut hangat kunjungan ini dan mengekspresikan kebanggaannya atas kedatangan dari salah satu daerah termaju di Indonesia. “Merupakan suatu kehormatan bagi kami, Jawa Timur yang maju, untuk datang ke Batam guna belajar tentang pengelolaan daerah kami. Mereka juga memiliki KEK yang sudah established, seperti KEK Gresik dan KEK Singhasari, serta Surabaya yang sangat maju dalam tata kota dan teknologi,” kata Tuty.
Forum tersebut juga membahas tentang keistimewaan Batam yang membuatnya berbeda dari daerah lain di Indonesia, yaitu insentif yang ditawarkan kepada investor, termasuk pembebasan bea masuk, pembebasan PPN, dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Surya Kurniawan Suhairi menambahkan bahwa Batam sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas atau Free Trade Zone (FTZ) menjadi pembeda yang signifikan dengan daerah lain di Indonesia, terutama dalam hal pajak, termasuk PPN yang akan berlaku sebesar 12 persen pada awal tahun 2025. “Status FTZ Batam memberikan keunggulan bagi daerah ini. Kawasan perdagangan bebas akan berdampak positif pada daya saing ekspor Indonesia,” kata Surya.
Investor semakin nyaman dengan adanya penyederhanaan sistem birokrasi, penciptaan lapangan kerja yang lebih luas, dan peningkatan perekonomian. Namun, Surya juga menekankan pentingnya pengembangan sekolah vokasi atau BLK untuk menciptakan SDM terampil yang sesuai dengan kebutuhan investor, hal ini disambut baik oleh Badan Musyawarah DPRD Jawa Timur yang memiliki banyak sekolah vokasi dan Balai Latihan Kerja.
“Dari kesempatan ini, banyak hal yang bisa kita kolaborasikan dengan Jawa Timur di masa depan, seperti kerja sama Balai Latihan Kerja untuk SDM terampil di Batam dan Expo Premium Produk Dalam Negeri di Batam,” tutup Surya.