Gardapublik.id, Jakarta– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat tengah berupaya meningkatkan prestasi olahraga Tanah Air dengan menjajaki kerja sama strategis bersama Cina, salah satu negara terdepan di dunia olahraga.
Upaya ini dibahas dalam pertemuan antara Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman dengan Presiden Scholars of Indonesia China Network (SINO), Qonidah Salsabila Senja, Jumat (24/1/2024).
Cina menempati posisi kedua di Olimpiade Paris 2024 dengan torehan 40 medali emas, menyamai Amerika Serikat. Meski kalah dalam jumlah medali perak dan perunggu, pencapaian ini menegaskan konsistensi Cina sebagai kekuatan besar di panggung olahraga dunia.
Dalam diskusi tersebut, Salsa, mahasiswa S3 Tsinghua University dan alumni S2 Beijing Sport University, menawarkan dukungannya untuk menjembatani kerja sama antara KONI Pusat dan universitas olahraga ternama di Cina, seperti Beijing Sport University dan Tsinghua University. Ia mengungkapkan, sistem olahraga di Cina dirancang sejak usia dini, dengan bimbingan konseling yang mengarahkan anak-anak sesuai potensinya menjadi atlet unggulan.
“Kami siap memfasilitasi kerja sama dengan institusi olahraga Cina. Ini adalah peluang strategis untuk mendongkrak prestasi olahraga Indonesia,” ujar Salsa.
Marciano menyambut antusias inisiatif ini dan mengungkapkan rencana untuk segera merealisasikan peluang kerja sama tersebut pada 2025. Ia juga akan melibatkan Forum Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Indonesia untuk memperluas cakupan kolaborasi.
Marciano menyoroti pentingnya dukungan penuh pemerintah dalam pembinaan olahraga. Ia mengapresiasi anggaran olahraga Cina yang mencapai Rp20 triliun pada 2019, jauh melampaui anggaran Indonesia yang hanya Rp322,6 juta pada 2021 untuk sektor olahraga khusus.
Salsa juga mengusulkan kolaborasi di bidang industri olahraga, termasuk peluang investasi dari Cina yang dinilai mampu memperkuat ekosistem olahraga Indonesia.
“Kami percaya kerja sama ini tidak hanya berdampak pada prestasi atlet, tetapi juga pembangunan ekosistem olahraga yang lebih luas,” tegas Marciano.
Rencana kunjungan ke universitas dan fasilitas olahraga di Cina bersama Forum Dekan FIK Indonesia menjadi langkah awal yang konkret. Dengan pendekatan komprehensif melalui pembinaan atlet, pengembangan sport science, dan investasi, Indonesia optimistis mampu meningkatkan daya saing di kancah internasional.
sumber: infopublik.id