Gardapublik.id – Gletser di seluruh dunia dilaporkan mencair lebih cepat dari sebelumnya, dengan perubahan iklim sebagai penyebab utama. Jika proses pencairan ini berlanjut, permukaan air laut global dapat meningkat hingga 32 sentimeter.
Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature pada Rabu (19/2), semua gletser di dunia telah kehilangan sekitar 5 persen dari volumenya sejak awal abad ini. Selama dekade terakhir, laju pencairan gletser telah meningkat lebih dari sepertiga dibandingkan periode 2000-2011.
Studi ini melibatkan lebih dari 230 pengukuran gletser dari 35 tim peneliti internasional. Metode pengukuran bervariasi, mulai dari pengukuran lapangan hingga penggunaan data satelit. Meskipun pengukuran langsung memberikan informasi yang lebih akurat, hanya sebagian kecil dari 200 ribu gletser di dunia yang dapat diukur dengan cara ini.
Antara tahun 2000 dan 2023, gletser di luar lapisan es utama Greenland dan Antartika kehilangan sekitar 270 miliar ton es per tahun rata-rata. Penulis utama studi dari World Glacier Monitoring Service, Michael Zemp, menyatakan bahwa jumlah es yang hilang dalam setahun setara dengan konsumsi air seluruh populasi global selama 30 tahun, dengan asumsi 3 liter per orang per hari.
Gletser merupakan indikator penting perubahan iklim. Dalam kondisi iklim yang stabil, ukuran gletser seharusnya tidak berubah. Namun, selama 20 tahun terakhir, gletser terus menyusut akibat peningkatan suhu udara yang disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil.
Gletser memerlukan waktu untuk sepenuhnya merespons perubahan iklim, yang dapat memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan dekade, sehingga pencairan ini diperkirakan akan berlanjut di tahun-tahun mendatang.
Sumber: CNN Indonesia