Gardapublik.id – Pemerintah semakin mematangkan rencana untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat yang dijadwalkan mulai pada tahun ajaran 2025-2026. Dalam rapat yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 10 Maret 2025, di Istana Merdeka Jakarta, para menteri di Kabinet Merah Putih membahas berbagai aspek penting terkait program ini, termasuk lokasi, kurikulum, sarana-prasarana, dan mekanisme penerimaan siswa.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, melaporkan bahwa saat ini sudah ada 53 lokasi yang siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat.
“Kami menginformasikan bahwa saat ini sudah ada lebih dari 50 lokasi, tepatnya 53, yang siap untuk melaksanakan Sekolah Rakyat. Data ini akan terus berkembang karena dalam 2-3 hari ke depan kami akan berkoordinasi dengan gubernur, bupati, dan walikota untuk persiapan-persiapan yang kami lakukan secara paralel,” ujarnya.
Gus Ipul menyebutkan bahwa program ini diharapkan dapat berjalan paling cepat pada Juli 2025 di daerah yang sudah memenuhi syarat infrastruktur dan penunjang.
“Secara sarana dan prasarana, kami sudah siap di 41 sentra dan balai milik Kemensos. Di Jawa Timur ada 9 lokasi, ditambah 2 universitas dan 1 di Sumatera Barat. Total 53 lokasi yang sudah siap,” jelas Gus Ipul.
Menurutnya, Presiden Prabowo meminta agar program ini terus dimatangkan dan dapat mencakup sebanyak mungkin daerah.
“Presiden meminta agar rencana kami terus diperkuat, ditindaklanjuti, dan sebanyak mungkin daerah dapat berpartisipasi pada kesempatan pertama ini,” tambahnya.
Sekolah Rakyat akan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Pemerintah menargetkan peserta didik berasal dari kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Seleksi akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan verifikasi status ekonomi, diikuti dengan tes akademik.
Sekolah Rakyat akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional. Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.
Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah sekolah gratis, dan seluruh kebutuhan siswa akan dipenuhi.
“Sekolah ini gratis 100 persen. Seragam, makan, semua gratis, dan kami juga menyediakan asrama untuk tempat tinggal siswa,” ungkap Gus Ipul.
Ia menambahkan bahwa program Sekolah Rakyat merupakan kolaborasi lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
“Ini adalah kerja bersama, Kemensos tidak berjalan sendiri,” tegas Gus Ipul.
Rekrutmen siswa dan guru direncanakan dimulai pada akhir Maret atau awal April 2025, setelah mendapat persetujuan dari Presiden.
“Jika semuanya berjalan sesuai rencana, pendaftaran akan dibuka dalam satu hingga dua bulan ke depan,” kata Gus Ipul.
Sumber: kemensos.go.id
Sekolah Rakyat diharapkan menjadi model pendidikan inklusif yang mampu membantu anak-anak dari keluarga miskin keluar dari lingkaran kemiskinan. Program ini juga merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.